Distorsia Volume 2 adalah sebuah gig dengan HTM gratis (asalkan berumur 18 tahun ke atas) yang diadakan pada hari Minggu, tang...

Event Review - #DistorsiaVol2


Distorsia Volume 2 adalah sebuah gig dengan HTM gratis (asalkan berumur 18 tahun ke atas) yang diadakan pada hari Minggu, tanggal 21 September 2014 di lounge Tropicana Cafe. Ber-venue di Jl. Cihampelas, tepatnya di dalam hotel Aston Tropicana, gig ini diisi oleh lineup band-band hardcore dan metal yang sudah punya fame tinggi di Bandung. Lineup-nya bisa dilihat di poster resminya. Acara ini diadakan oleh heartbreakstation.tv.

Karena sebelum datang ke Tropicana Café gue habis dari j-event Osaka Study Abroad Fair di Sabuga, jadi gue nggak terlalu lama menikmati gig ini. Mulainya acara juga sempat mengalami keterlambatan. Acara yang seharusnya mulai dari jam lima sore entah kenapa mundur menjadi sekitar jam setengah tujuh malam (bukan pagi, ya. Awas. Kelamaan itu mah).

Alhasil, gue dan temen gue cuma berhasil menyicipi penampilan tiga band, Taring, Devdan dan Kick It Out. Pembahasan mengenai ketiga band tersebut dan suasana venue bakalan gue paparkan berikut foto-fotonya di bawah ini. Check ‘em out!

#1 Devdan

 
Devdan memang bukan nama baru di antara band hardcore Bandung. Sebelumnya gue juga pernah mencoba mendengarkan salah satu lagunya dalam bentuk live footage kalo nggak salah. Entah apa judulnya. Sayangnya gue lupa.

Penampilan mereka sudah gahar dari awal sebagai opening act. Meski begitu, para audiens belum ada yang melakukan moshing pada saat itu. Nampaknya mereka hanya belum cukup ‘panas.’

Hal yang berkesan bagi gue di penampilan Devdan kala itu adalah melodi gitarnya yang bisa terdengar tenang dan damai di sela-sela irama hardcore dan hentakan drum yang keras (gue berdiri di samping panggung deket speaker, iyalah keras #plak). Ini otomatis mengingatkan gue sama gaya permainan Parkway Drive, Azoic (gue refer ke Azoic yang band hardcore Bandung ya. Bukan band black metal Iceland itu), dan Bring Me the Horizon (namely di album Suicide Season). Melodi gitar yang khas dari Devdan seperti ini juga sempet gue denger di entah-lagu-apa yang gue denger dulu itu.

#2 Kick It Out




Kick it out! Ya! Nama ini memang pantas untuk band ini. Musik yang mereka hasilkan adalah tendangan telak - dalam arti yang bagus - yang disuguhkan pada para penonton. Gue bener-bener terkesima dengan pola drum yang ada di setlist lagu yang mereka bawakan. Bayangkan saja, betapa tidak, dalam satu lagu kalian bisa denger mungkin lebih dari lima pola drum yang berbeda. Ini praktis membuat gue nggak berhenti memperhatikan dan menikmati aksi band ini. Penampilan Kick It Out jadi penampilan favorit gue di gig ini.




Oh ya, personil-personil Kick It Out ini banyak yang memiliki rambut panjang. Jadi gue pikir, jika ada istilah hair metal untuk band-band metal dengan personil berambut panjang, mungkin akan menarik kalau kita labeli Kick It Out ini dengan sebutan ‘hair-hardcore’ :D. Apa sih, Dan. Haha.

#3 Taring

Tadinya spot kosong ini mau gue isi sama logo Taring tapi nggak sempet, yaudah lah.
Pada dua act awal, belum ada penonton yang moshing di depan stage. Tapi saat band ini muncul dan mengajak mereka berkumpul tepat di depan stage untuk berjumpalitan ria, suasana di lounge itu jadi semakin asik. Taring merupakan band yang terbilang belum lama dibentuk, namun band ini beranggotakan personil wajah lama yang sudah malang-melintang di bidang per-hadcore-an.

Lagu-lagu yang mereka mainkan sukses membawa para penonton asik jumpalitan dan memaksa beberapa ‘seksi dokumentasi’ naik ke atas panggung untuk memotret aksi Taring lebih dekat. Musik mereka seinget gue masih berformulakan unsur hardcore old-school, namun tetap memiliki identitas tersendiri.

Pada saat perjalanan pulang pun gue sempet denger ada sesama penonton yang  bilang, “Edan nya, Taring.” di elevator. Ini membuktikan Taring berhasil memberikan performa yang memukau untuk para penonton di sana.

Yah, gue dan temen gue emang nggak berhasil nonton Nectura dan Godless Symptoms, tapi kabarnya penampilan mereka juga nggak kalah keren kok sama tiga band yang gue bahas di sini. Kalau kalian juga ada di sana kala itu, pastikan kalian bagikan pengalaman kalian di kolom komentar, ya! Sampai bertemu di gig selanjutnya.