Hotaru. Ya, Hotaru aja, ya. Bukan Nime Hotaru, hahaha. Tapi dia juga tampil di event ini, sih. Hotaru merupakan sebuah j-event tah...

Event Review - Hotaru 4



Hotaru. Ya, Hotaru aja, ya. Bukan Nime Hotaru, hahaha. Tapi dia juga tampil di event ini, sih. Hotaru merupakan sebuah j-event tahunan yang diadakan di ITB. Umurnya di tahun 2015 ini telah menginjak empat tahun. Dari 2012 berarti, ya. Ulasan Hotaru 3 tahun kemarin bisa diliat di sini: Hotaru 3.

Kali ini gue kembali nimbrung bareng anak-anak Daishiku UPI, juga sempat ketemu anak-anak dari Kamar Otaku Indonesia dan ngumpul bareng anak-anak circle Chronicle Company.

Salah satu hal unik dari Hotaru adalah adanya tema dan roleplay tiap tahunnya. Kalau dulu temanya siluman-siluman gitu, sekarang temanya adalah desa. Entah benang merahnya gimana, pokoknya melibatkan beberapa orang yang jadi warga desa, seorang kepala desa dengan logat Jawanya yang khas, dan seorang dewi.

Di event ini ada juga obake house ternyata, Cuma mesti nanya ke bagian Informasi. Jadi letaknya tersembunyi gitu. Kalian bisa masuk ke sana dan melakukan roleplay untuk menjalani quest dengan HTM 20k. Masuk ke area event-nya sih free, by the way.

Berikut ini foto-foto selama gue di sana.


Empat Pilar Daishiku

Muka aing kayak mamang-mamang penjual takoyaki pake slayer gitu.

 
Nonon. Iya, yang di Kill la Kill itu.


Lomba kejar-kejaran demi mendapatkan pudding.


Shinon interlokal.
Local performers, mereka ngebawain opening Hanayamata.




Doujin 4 panel.

handband studios



Semoga mamang Bandai menotis mereka sehingga memproduksi Crush Gear lagi di masa depan

Ini yang paling eye-catching di booth Gundam Front Pasundan. RX-78!


Mas-mas di booth Kameko Bandung yang ingin kobe saat difoto

Tokyo Game Network seperti biasa memamerkan rhythm game mereka, dengan demo lagu "Cinta Satu Malam"
Sylvia membuka acara konser pada malam harinya.

Lumina Scarlet tampil kedua. Itu tangan siapa kayak kartu Fissure Yu-Gi-Oh! gitu.





Tokyolite, band groovy ini ngebawa nuansa berbeda karena genrenya. Bahkan tambah lengkap dengan sound-sound khas eksperimental. Suasananya jadi kayak indie music gig biasa, bukan j-event. Kabarnya mereka udah ngerilis album yang bertajuk "Avenue" belum lama ini.

Drums on.

"Lagu One Ok Rock kita cuma hapal satu. Taun 2008 kita bawain itu tapi malah disangka lagunya Hoobastank." --Bassist Tokyolite setelah mengcover salah satu lagu One Ok Rock. Gue sih mengharapkan mereka ngebawain lagu mereka sendiri yang berjudul "Move It", karena itu lagu pertama yang gue denger dari Tokyolite. Sayangnya mereka nggak ngebawain itu.

Perkusi dapet spotlight sampe akhir
Acara ditutup sama Odori. Berhubung gue udah cape jingkrak-jingkrak, ini bikin kaki lumayan pegel sampe rumah.

0 respon: