Tepat hari kemarin gue berkesempatan dateng ke Fikom Fest 2014. Ini adalah sebuah music gig yang diadakan oleh BEM Fakultas Ilmu Komunikasi UNISBA di area kampusnya, di Jl. Taman Sari. Acara ini menghadirkan beberapa guest star ternama seperti Under the Big Bright Yellow Sun (UTBBYS), Rusamilitan dan Yura Yunita. Tiket yang disediakan berupa presale 10k dan on the spot 20k. Kebetulan gue masih sempet beli presalenya, jadi bisa lebih menghemat.
Di event ini gue juga berkesempatan menonton band Heals, Suregary dan Dalton. Karena gue dateng sesudah maghrib, Minggu Sore dan Rob Tataloe nggak sempet gue tonton. Berikut foto-foto mereka.
Heals
Sayang banget sebagai opening act, sound yang dihasilkan pas Heals main nggak terlalu harmonis. Bunyi bass terdengar lebih dominan. Gitar-gitar pun bunyinya bertabrakan. Ini bukan karena permainan gitar mereka yang nggak bagus, melainkan setting sound yang kurang pas dan kurang bisa menjadi "pembeda" pada gitar-gitar mereka saat itu. Lagu pertama dibawakan dengan enerjik oleh mereka, hanya saja vokalnya tertutup suara instrumen lain. Untungnya, hal ini segera diperbaiki di lagu kedua. Dari reaksi penonton, Heals sepertinya sudah punya fanbase yang cukup besar. Hampir saja mereka membawakan lagu yang berjudul "Void" di akhir, namun ternyata waktu yang diberikan sudah habis. Jadi para penggemar harus puas dengan tiga lagu yang mereka bawakan saat itu.
Suregary
Suregary punya bawaan yang santai. Mereka dengan kompak membawakan lagu-lagu yang cenderung beraroma alternatif dan indie rock. Ini praktis bikin lagu-lagunya lebih mudah dicerna dan diikuti. Syukurlah setting sound-nya lebih baik pas mereka main, meskipun di awal-awal bunyi gitar melodinya nggak terlalu kedengaran, padahal gitarisnya udah perform dengan sangat ekspresif.
Dalton
Dalton membawakan sebuah lagu cover dari Arctic Monkey, single mereka sendiri dan cover It's My Life-nya Bon Jovi. Sound-sound yang dihasilkan udah mantep pas mereka main. Jadi nggak ada masalah. Vokalnya juga bagus, punya karakter yang kuat banget.
Setelah mereka kelar maen, barulah para guest star tampil secara berurutan. Yang pertama kebagian tampil adalah Under the Big Bright Yellow Sun, band instrumental post-rock yang baru-baru ini telah merilis album keduanya yang berjudul "Quessential Turnmoil".
Setelah mereka kelar maen, barulah para guest star tampil secara berurutan. Yang pertama kebagian tampil adalah Under the Big Bright Yellow Sun, band instrumental post-rock yang baru-baru ini telah merilis album keduanya yang berjudul "Quessential Turnmoil".
UTBBYS
Gue harus bilang kalau gue puas dateng ke acara ini. Seneng bisa liat dua dari tiga lagu favorit gue dari band ini dibawakan secara live. "Prahara" dibawakan dengan apik sebagai lagu kedua. Lalu, "Threshold" juga dibawakan dengan sangat emosional di akhir. Gue dan temen gue pun berharap mereka membawakan "Shocked After Stress" setelahnya, tapi sayangnya itu nggak kejadian.
Rusamilitan
Rusamilitan tampil dengan nuansa folknya yang berat dan meriah. Lagu-lagu mereka sepertinya bakalan enak buat temen nulis atau baca cerita fantasi, selain buat joget folk tentunya. ;]
Yura Yunita
Tampil terakhir, Yura punya aksi yang jazzy, namun tetap berbudaya lokal. Salah satu lagunya bahkan dibuat dengan basa Sunda dalam balutan jazz yang ciamik. Sayang nggak lama gue liat Yura, karena gue udah mau balik dan udah malem juga, sih.
Nah, udah semua kebagian dibahas sampai guest star akhir, nih. Tiket presale 10k untuk event ini bisa dibilang sangat memuaskan buat bisa nonton para penampil yang keren-keren itu. Semoga Fikom Fest selanjutnya nggak kalah menarik dan meriah dari ini. Sampai di sini aja event review kali ini, ya. See you next event!
Nah, udah semua kebagian dibahas sampai guest star akhir, nih. Tiket presale 10k untuk event ini bisa dibilang sangat memuaskan buat bisa nonton para penampil yang keren-keren itu. Semoga Fikom Fest selanjutnya nggak kalah menarik dan meriah dari ini. Sampai di sini aja event review kali ini, ya. See you next event!