Ini lanjutan dari Translation Part 1 yang dipost dulu sekali (yaelah.) Here we go.
Pendekatan Kekayaan Manusia
Schultz mengamati bahwa pakar ekonomi klasikal telah menyesatkan pemikiran ekonomi. Adam Smith, David Ricardo, dan yang lainnya berpandangan pertumbuhan ekonomi dalam hal pekerjaan dan tanah, dengan tanah yang teratur oleh alam dan kesamaan pekerjaan. Jadi, Smith, selain pengakuannya mengenai pentingnya keterampilan kerja, pada dasarnya berasumsi pekerjaan untuk diberi kualitas yang tidak bergantung pada perubahan teknologi. Persamaan yang dimilikinya tidak memperbolehkan pandangan kapital yang meluas mempengaruhi peningkatan pengetahuan dan kemajuan teknologi. Apa yang diamati Schultz adalah heterogenitas kekayaan dan dia melihat bahwa manusia adalah sebuah bentuk kekayaan yang dapat dikembangkan. Kontribusi penting Schultz adalah pernyataan kuat bahwa keterampilan dan ilmu pengetahuan adalah bentuk kekayaan. Dia mengamati,
“Walaupun
sudah jelas bahwa masyarakat mendapatkan keterampilan dan pengetahuan yang
bermanfaat, tidak jelas apakah keterampilan dan pengetahuan itu adalah
kekayaan, bahwa kekayaan ini adalah bagian substansial dari sebuah produk investasi
yang disengaja yang tumbuh di masyarakat
Barat pada kecepatan yang lebih cepat dibanding kekayaan konvensional, dan
perkembangannya bisa jadi unsur yang mencolok dalam sistem ekonomi.”
Schultz dan yang lainnya menunjukkan bahwa
pendapatan Amerika Serikat dan negara-negara lain telah meningkat dengan
kecepatan tinggi yang dapat ditinjau dengan menggabungkan jumlah tanah, jam
kerja, dan stok symber daya yang dapat diperbaharui untuk mendapatkan penghasilan.
Seiring kesenjangan yang terjadi, para pakar ekonomi, tanpa mengetahui sifat
alaminya, menyebut perbedaan tersebut “produktifitas sumber daya.” Schultz
mengatakan tentang kesenjangan ini bahwa
“sebuah ukuran ‘produktifitas sumber daya’ hanya menunjukkan
ketidakpedulian kita, bukannya menghilangkannya.”
Dengan karya Schultz’ yang menjadi
penyemangat, peremajaan pemikiran terjadi di tahun 1960-an, dengan banyaknya
pakar ekonomi yang tiba-tiba sibuk engan usahanya untuk mengukur nilai manusia
dalam ekonomi. Para pakar pendidikan dengan semangat mencari bukti untuk
mendukung pendapat bahwa investasi besar dalam sekolah publik akan menghasilkan
penghasilan ekonomi yang lebih tinggi. Selama beberapa tahun, volume penelitian
sangatlah besar sehingga pertanyaan mengenai nilai manusia mengenai aspek
penting dalam ilmu ekonomi maupun sosial. Pengakuan paling tinggi dalam
pentingnya penelitian tentang nilai manusia diberikan pada tahun 1978 saat
Penghargaan Nobel Ilmu Ekonomi diserahkan pada Theodore W. Schultz dan Sir W.
Arthur Lewis atas usahanya pada bidang ini.
0 respon: