(Continued)
Pengurangan Kebutuhan untuk Layanan Lain.
Pengurangan Kebutuhan untuk Layanan Lain.
Hal ini bukan berarti
bantuan kesehatan tidak dibutuhkan, atau pengeluaran publik untuk penguatan
hukum seharusnya atau bisa dikurangi; tetapi pendidikan harus dipertimbangkan
dalam konteks yang berbeda----sebagai pemulihan untuk masalah-masalah dan bukan
masalah itu sendiri. Peningkatan investasi dalam pendidikan akan cenderung
mengurangi kebutuhan untuk menempatkan lebih banyak pengeluaran publik untuk
kesehatan, kesejahteraan, dan sistem hukum. Peningkatan pendidikan mengurangi
pengeluaran pemerintah dalam pencegahan kejahatan, perlindungan kebakaran,
kesehatan publik, dan perawatan medis. Pendidikan dapat menurunkan tingkat
kriminalitas karena pendidikan mengurangi pengangguran, dan orang-orang yang
bekerja melakukan tindak kriminal lebih sedikit. Beberapa perilaku kriminal
dapat dikaitkan dengan kurangnya pendidikan. Dengan peningkatan pendapatan
keluarga, pemicu pengurangan kriminalitas dapat ditemukan; karena lebih banyak
pendidikan, lebih banyak juga penghasilan yang berhubungan, relasi yang serupa muncul
di antara pendidikan dan kriminalitas.
Ehrlich menemukan bahwa
kesenjangan dalam pendistribusian sekolah dapat mempengaruhi jumlah kejahatan,
dan menyarankan pemerataan kesempatan pendidikan untuk tujuan pemerintah yang
tepat dalam mengurangi tingkat kriminalitas. Apakah lebih banyak pendidikan
akan menjadi penghambat tindak kriminalisas adalah hal yang relatif, menurut
Ehrlich, pada tingkatan pengembalian ekonomi pada kriminalitas yang berkurang.
Apakah kriminalitas berpengaruh akan bergantung pada pendidikan yang
digabungkan dengan metode alternatif mencegah kesuksesan ekonomi dari
kriminalitas.
Beberapa penelitian
telah menunjukkan bahwa narapidana
mempunyai latar belakang pendidikan yang lebih rendah daripada rata-rata orang
pada umumnya dan tingkat buta huruf di antara para pelaku kriminal lebih tinggi
daripada populasi secara keseluruhan. Pendidikan yang kurang sepertinya
meningkatkan kecenderungan orang melakukan tindakan illegal untuk memenuhi
kebutuhan ekonomi dan sosialnya. Suatu komisi nasional menemukan dalam sebuah
survey bahwa pendidikan yang tidak cukup dan pengangguran adalah empat penyebab
utama kriminalitas.
Levin memperkirakan
biaya kriminalitas terhadap orang dan properti di Amerika Serikat adalah $1,1
milyar per tahun; biaya penguatan hukum dan mahkamah adalah $4,2 milyar; biaya
pribadi, $1,9 milyar; dan pendapatan yang dilepaskan oleh para pekerja layanan penjara
dan rumah sakit jiwa adalah $1 milyar; jumlah totalnya %8,2 milyar. Jika satu setengah dari biaya, dikaitak
dengan kurangnya pendidikan, kita menemukan bahwa $4,1 milyar ternyata dapat
dihemat oleh pendidikan. Setidaknya 25 persen dapat dikaitkan dengan pendidikan
yang tidak cukup, lebih dari $2 milyar biaya kriminalitas dapat dihemat melalui
pendidikan.
Beberapa pendapat yang
berlawanan menyatakan bahwa kerusuhan siswa di akhir tahun 1960 adalah
bukti bahwa pendidikan tidak menimbulkan
rasa hormat terhadap hukum, dan kehadiran wajib melebihi tingkat tertentu malah
menimbulkan kenakalan remaja. Pendapat seperti itu bagaimanapun tidak sebanding
dengan hubungan positif antara pendidikan dan pengurangan tingkat kriminalitas.
Penerima bantuan pemerintah
secara umum mempunyai latar belakang pendidikan yang rendah dibandingkan
rata-rata orang pada umumnya. Penelitian-penelitian di Departemen Kesehatan,
Pendidikan dan Kesejahteraan A.S. telah
menunjukkan bahwa lebih dari 82 persen ibu dari keluarga yang menerima bantuan
pemerintah tidak mengenyam bangku Sekolah Menengah Atas. Keluarga penerima
bantuan yang telah mandiri umumnya lebih banyak mengenyam pendidikan daripada
yang tidak.
Dalam usaha mengukur
pengaruh biaya bantuan oemerintah pada pembayar pajak, Levin, di bagian lain
studi yang telah disebutkan di atas, menemukan bahwa rata-rata bantuan
pemerintah memerlukan biaya $4,3 milyar. Levin memperkirakan 75 persen di
antaranya dapat dikaitkan dengan rendahnya tingkat pendidikan. Mungkin tidak
terlalu menjadi masalah apakah jumlah biaya tersebut akurat atau tidak;
signifikansi dari data tersebut terletak pada munculnya hubungan yang diduga
sangat kuat antara pendidikan dan bantuan pemerintah pada masyarakat. Secara
teoritis, efisiensi penggunaan sumber daya masyarakat dapat ditingkatkan dengan
meningkatkan tingkat pendidikan, dengan hasil penurunan kebutuhan bantuan
pemerintah.
Kesadaran sosial dan Transfer Antargenerasi
Pendidikan menguntungkan
banyak orang disamping para siswa, termasuk anak dari para siswa tersebut. Yang
menerima transfer positif pengetahuan antargenerasi, dan tetangga-tetangga yang
terpengaruhi oleh nilai sosial yang baik yang dikembangkan oleh pendidikan.
Pengembalian non-moneter
tertentu untuk pendidikan kebanyakan tidak disadari. Orang yang acuh tak acuh
bisa lebih mudah tersesatkan dan terpengaruhin argumen tertentu daripada
terdidik.
Jika seseorang dapat berasumsi bahwa
sebuah keluarga adalah perusahaan ekonomi kecil atau firma multiproduk yang
memprodukis keiginan yang anggota keluarganya korbankan untuk
kepuasan----seperti kesehatan, olahraga,dan nutrisi, yang merupakan hasil dari
aktifitas produksi seperti jogging, pemulihan kesehatan, dan makan-----maka
adalah hal yang memungkinkan untuk mengukur pengaruh pendidikan pada efisiensi
perusahaan. Dalam menggambarkan model ini, Michael berteori bahwa pengenalan
pendidikan tambahan kepada proses produksi keluarga akan dapat dianalogikan
dengan mengaplikasikan teknologi baru pada sebuah firma. Dia menyimpulkan bahwa
tingkat pendidikan secara sistematis mempengaruhi perilaku konsumen terlepas dari efek
pendapatan. Data yang dia miliki menyatakan bahwa pendidikan meningkatkan
efesiensi proses produksi rumah tangga.
Tingkat kebaikan sebuah keluarga
secara umum dapat pula dipengaruhi oleh peran pendidikan dalam meningkatkan
kapasitas individual untuk menggunakan dan mendayagunakan situasi-situasi yang
akan meningkatkan konsumsi dan keuntungan ekonominya. Diduga seseorang dengan
pendidikan yang tinggi akan memiliki suatu keberuntungan ekonomi tertentu yang
mempengaruhi pilihan-pilihan ekonomi yang dimilikinya. Solomon meneliti
pengaruh pendidikan pada kebiasaan menabung lebih dan di atas kemampuan
mendapatkan penghasilan dari pekerjaan, untuk mengkonsumis dengan lebih efisien,
dan untuk lebih menikmati hidup. Dari tininjauan tabungan yang ada dan teori
fungsi-konsumsi, Solomon menyimpulkan bahwa kebiasaan menabung cenderung
meningkat dengan tingkat pendidikan kepala keluarga. Dapat diduga bahwa
kecenderungan penghematan tersebut akan berkontribusi pada pertumbuhan yang
teratur dari pendapatan dan kekayaan masyarakat dan menyediakan stabilitas
ekonomi secara umum. Dia juga menemukan, dalam meneliti sikap, bahwa seseorang
dapat menebak bahwa keuntungan tambahan pribadi pendidikan ditemukan lebih
efisien daripada manajemen keuangan.
Masalah-masalah saat ini yang disebabkan
oleh over-populasi dari seluruh dunia akan menyebabkan pengaruh besar tidak
hanya pada sistem sosio-ekonomi dunia, melainkan juga pada sistem ekologi planet
bumi. Dalam beberapa tahun terakhir, kontroversi besar telah mengitari tujuan
yang berupa pertumbuhan populasi nol. Pertumbuhan populasi biasanya dimulai
dari sebuah rumah, dan aspek ekonominya dapat dikategorikan sebagai tingkat
mikro rumah tangga. Keuntungan serupa dapat dimaksimalkan dengan keseimbangan
yang tepat dari “layanan anak” yang diberikan pada anak. Mungkin dapat
diteorikan bahwa kualitas anak lebih tinggi jika waktu dan barang-barang
semuanya diberikan padanya lebih besar. Contohnya, sumber daya keluarga dapat
memungkinkan orang tua untuk membeli instrumen musik dan menyediakan instruksi
musik untuk anaknya. Ada keraguan kecil bahwa transfer positif antargenerasi
ditingkatkan oleh pembatasan jumlah anak dan peningkatan waktu orang tua yang dihabiskan
bersama setiap anak. Telah ditemukan bahwa korelasi antara pendidikan dan
besarnya keluarga adalah negatif. Hal ini mungkin adalah hasil dari pengaruh
pendidikan pada selera suami dan istri, atau mungkin juga itu adalah hasil dari
penilaian ekonomi realistis dari rumah tangga, yang mencerminkan peningkatan
biaya anak seiring dengan naiknya tingkat pendidikan sebuah pasangan.
Tingkat pendidikan telah ditemukan
mempunyai hubungan kuat yang secara konsisten dengan penggunaan alat
kontrasepsi. Di tahun 1965 persentasi wanita yang menggunakan alat kontrasepsi
oral ada lebih dari tiga kali lipat di antara kelompok yang mendapatkan
pendidikan paling tinggi. Orang-orang terdidik lebih sadar, menerima, dan lebih
efektif dalam penggunaan dan pemilihan teknik kontrasepsi. Michael menemukan
bahwa hubungan antara pendidikan istri dan kesuburan adalah negatif dan
signifikan secara statistik, mengindikasikan bahwa banyaknya waktu istri yang
meningkat dari penigkatan pendidikan mungkin menjadi sebuah penghambat terhadap
over-populasi.
Pengaruh pendidikan wanita pada
ekonomi keluarga dan negara tidak diabaikan. Walaupun tingkat pengembalian dari
investasi pendidikan wanita lebih kecil daripada pria, untuk alasan-alasan
seperti pendiskriminasian pekerjaan dan pilihan menjadi ibu rumah tangga,
keuntungan pendidikan bagaimanapun sangatlah besar. Partisipasi wanita dalam
kinerja diiringi oleh hubungan menarik dengan tingkat pendidikan. Wanita yang
lebih terdidik lebih cenderung berada di dunia kerja. Penjelasan ekonomi untuk
hal ini adalah bahwa pendidikan meningkatan produktifitas wanita di pasar kerja
lebih dari produktifitasnya di rumah, memerlukan biaya besar bagi wanita
terdidik untuk tinggal di rumah.
Pengaruh positif pendidikan pada
wanita tidak hilang bagaimanapun, saat mereka menghabiskannya di rumah. Karena
wanita menjadi lebih terdidik dan menghabiskan lebih banyak waktu di dunia
kerja, seseorang mungkin berasumsi bahwa mereka menghabiskan sebagian kecil
waktunya dalam produksi rumah dan pengurangan waktu produksi di rumah
mengindikasikan hasil pengurangan aktifitas mengasuh anak. Tetapi data tidak mengatakan
demikian. Sebaliknya, para ibu pekerja yang terdidik menghabiskan lebih banyak
waktu dalam “pengasuhan fisik” da dalam aktifitas yang berhubungan dengan perkembangan
sosial dan pendidikan anak, termasuk membacakan cerita pada mereka, membantu
dalam mata pelajaran tertentu, dan menuntun mereka ke fungsi-fungsi sosial dan
pendidikan.
0 respon: