Lanjut lagi terjemahannya, yes.
IROR adalah pendekatan yang paling umum digunakan dalam
penelitian investasi pendidikan. Kebanyakan penelitian ini telah dilaksanakan
sejak 1961, hasilnya beragam tergantung teknik statistik yang digunakan oleh
peneliti, tetapi kebanyakan menunjukkan bahwa pendidikan adalah investasi yang
bagus untuk individu dan negara. Hal ini memang benar pada tingkat
internasional dan di Amerika Serikat. Psacharopoulos, yang telah melakukan
sintesa hasil 53 penelitian di 32 negara, menemukan bahwa tingkat pengembalian
pribadi dan sosial untuk pendidikan secara umum lebih tinggi daripada
pengembalian dalam kekayaan fisik. Psacharopoulos menyimpulkan bahwa perbedaan
pendapatan per kapita di antara negara-negara dapat dijelaskan oleh perbedaan
dalam hal anggaran dari manusia dibandingkan kekayaan fisik. Rata-rata tingkat
pengembalian dari 53 penelitian, dia menemukan bahwa tingkat pengembalian
pribadi untuk sekolah utama adalah 23,7 perssen. Sementara rata-rata negara berkembang dan negara yang
belum berkembang dipertimbangkan, ditemukan bahwa secara keseluruhan
pengembalian untuk investasi dalam kekayaan manusia lebih besar dalam
negara-negara yang belum berkembang.
Banyak penelitian serupa telah dilaksanakan untuk fase
pendidikan yang bervariasi di Amerika sampai-sampai secar virtual tidak mungkin
mengidentifikasi semuanya, apalagi melakukan sintesis hasilnya. Namun, penemuan
beberapa penelitian besar mungkin bisa dijadikan contoh. Hansen, di salah satu
analisis terdahulunya, menemukan bahwa IROR pribadi untuk sekolah dasar mungkin
tidak terbatas karena siswa sekolah dasar tidak membayar biaya sekolah.
Anak-anak pada umur yang masih muda seperti itu tidak bisa bekerja; jadi, tidak
ada penghasilan yang dilepaskan dan anak-anak yang masuk sekolah publik
mendapatkan pendidikan secara gratis. Hanoch melakukan pengamatan serupa, dan
Hines, Tweeten dan Redfern menemukan bahwa IROR pribadi siswa sekolah dasar
adalah 155 persen.
Pengembalian sosial untuk sekolah dasar lebih sedikit,
karena umumnya negara tidak mempunyai biaya untuk melakukan sistem pendidikan
publik dan manfaat sosial dibawah metode IROR hanya melibatkan pengembalian
langsung ke pemerintah yang didapat dari pajak. Hansen menemukan bahwa IROR
sosial untuk sekolah dasar dadalah 15 persen, tergantung dari tahun mana yang
digunakan.
IROR untuk individu ditemukan serendah 13 persen per
tahun dan setinggi 49,1 persen, tetapi penelitian-penelitian yang dilakukan
secara umum membuktikan tingkatnya berada di antara 16 sampai 25 persen;
Tingkat pengembalian untuk pendidikan sekunder secara umum ditemukan berada di
kisaran 10 sampai 19 persen per tahun. Jadi, dapat disimpulakn bahwa pendidikan
sekunder merupakan investasi atraktif bagi individu maupun negara.
Banyak penelitian telah dilaksanakan pada tingkat
sarjana, dengan hasil yang biasanya mengindikasikan bahwa pendidikan perguruan
tinggi adalah investasi yang sedikit kurang atraktif dibandingkan pendidikan
dasar maupun sekunder. Di tahun 1975, Raymond dan Sesnowitz yang menggunakan
data tahun 1970, melaporkan bahwa IROR pribadi untuk lulusan perguruan tinggi
adalah 17,9 persen per tahun, kemudian Carnoy dan Marenbach menemukan IROR pada
tahun yang sama adalah 15,4 persen. Beberapa penelitian lain telah menemukan
pengembalian yang lebih rendah untuk beberapa tahun dari tahun 1950 sampai 1973.
Di penelitian besar lainnya, Eckaus menemukan tingkat pengembalian pribadi
untuk lulusan perguruan tinggi adalah sekitar 12 persen. Gambaran umum dari
semua lulusan seperti itu tidak bernilai tinggi karena variasi dalam hal
pendapatan telah diduga oleh lulusan di berbagai bidang studi. Contohnya,
Eckaus menunjukkan bahwa berdasarkan asumsi tertentu mengenai pendapatan dasar,
IROR pribadi untuk tingkat sarjana biasanya jatuh pada 10 sampai 13 persen.
Pendidikan lulusan memperlihatkan tingkat pengembalian yang
rendah dibandingkan tingkat pendidikan lainnya. Hanoch menemukan bahwa tahun
menempuh pendidikan yang lebih dari 17 tahun mempunyai IROR untuk individu
sebesar 7,0 persen. Tomaske menemukan hasil 10 persen; Mincer, 7,3 persen;
kemudian Bailey dan Schotta, tidak terduga, menemukan hasil sebesar -1,0
persen. Jika dilanjutkan, pengembaliannya kemungkinan akan meningkat seiring
selesainya gelar S2. IROR untuk gelar Ph.D. di kebanyakan penelitian ditemukan
sebesar 10,5 sampai 23,6 persen. Pelatihan di bidang yang berbeda, tentu saja, memberikan
tingkat pengembalian yang bervariasi; seorang profesor ilum pengetahuan alam,
misalnya, mempunyai IROR 10,5 persen, jika seseorang berasumsi bahwa tanpa
lulusan pendidikan yang maju alternatif pekerjaannya mungkin adalah mengajar
sekolah sekunder. Para dokter gigi, diungkapkan oleh Eckaus, mempunyai IROR
dari 18,5 sampai 37 persen. Beberapa penelitian telah menghasilkan tingkat
pengembalian pribadi negatif untuk beberapa bidang studi. Thomas, misalnya,
menemukan bahwa pelatihan lulusan untuk guru-guru menghasilkan pengembalian
yang negatif, dan Siegfried di tahun 1971 menemukan sebuah IROR pribadi negatif
untuk para profesor dalam bidang ekonomi. Prinsip-prinsip lain juga mengalami
penurunan pengembalian untuk investasi pendidikan, khususnya pada tingkat
lulusan, seperti yang didokumentasikan oleh Freeman di bukunya The Overeducated American. Secara umum,
bagaimanapun, lulusannya, jika dia menggunakan suatu rasionalitas ekonomi dalam
memilih karir, dapat menerima tingkat pengembalian yang membuat investasinya
dalam pendidikan perguruan tinggi menghasilkan pengembalian positif yang
tinggi. Namun, saat ini, sepertinya pemilihan karir yang hati-hati sangat
diperlukan; tidak memungkinkan lagi bagi mereka yang menganut pendidikan
liberal, dengan tidak memperhatikan tujuan karir tertentu, mendapatkan pengembalian
ekonomi yang signifikan. Hal ini tentu saja tidak dapat menjelaskan konsumsi
keuntungan besar dan menjanjikan yang diambil dari pendidikan perguruan tinggi
liberal.
Tingkat pengembalian sosial untuk penelitian lulusan
mungkin lebih rendah dari tingkat pengembalian pribadi di tingkat yang sama,
khususnya ketika para siswanya measuki institusi publik. Pendidikan lulusan
cukup memakan biaya bagi negara karena rendahnya perbandingan siswa-guru dan
gaji lebih tinggi yang umumnya diberikan pada para profesor. Tentu saja, baik
tingkat pengembalian sosial maupun pribadi sebagian besar dikurangi oleh
pelepasan pendapatan yang lebih tinggi yang diharapkan dari orang-orang yang
berada di tingkat pendidikan yang tinggi yang memasuki sekolah pada periode tertentu
dan bukannya bekerja. Tentu saja, seseorang harus memperhatikan sisi
menguntungkan dari tingkat pengembalian sosial yang dihitung hanya menggunakan
pajak bertambah yang dibayar oleh individu terdidik. Para peneliti belum dapat
mengukur pengaruh pada bidang ekonomi dari penemuan-penemuan baru yang
merupakan hasil dari penelitian lulusan atau banyak faktor eksternal lainnya
yang dapat menguntungkan masyarakat dari pendidikan lulusan. Tentunya, selama
guru-guru sekolah dipertimbangkan, para pakar ekonomi belum menghasilkan metode
untuk mengukur nilai sosial dari memiliki guru terlatih kembali ke kelas dan
menghabiskan masa hidupnya dalam produksi langsung dari kekayaan manusia.
Sebenarnya, jika hal ini dipertimbangkan, akan jelas terlihat bahwa tingkat
pengembalian sosial untuk investasi dalam pendidikan guru adalah salah satu
investasi paling produktif yang bisa dibuat oleh sebuah negara.
Penelitian
edukasi program kejuruan umumnya menunjukkan tingkat pengembalian yang cukup
tinggi bagi individu dan negara. Masalah-masalah
yang berkaitan dengan pembagian keuntungan antara program kejuruan dan akademik
telah membuat kesulitan pendataan untuk kajian manfaat-biaya di program-program
sekunder, sementara program-program kejuruan post-sekunder lebih mudah
dianalisa. Di tingkat sekunder, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Hiu, Lee,
Stromsdorfer dan Kaufman membandingkan sebuah program pendidikan kejuruan
dengan program-program akademik di kota-kota besar. Tingkat pengembalian
pribadi ternyata ditemukan sangat tinggo, dengan estimasi IROR 56,8 persen.
Tingkat yang lebih rendah ditemukan dalam penelitian lain oleh Corazzini dan
Taussig. Alexander dan Melcher menemukan tingkat pengembalian tinggi pada
beberapa kursus pendidikan post-sekunder dalam bidang perawatan dan jasa
pemanasan serta jasa AC secara resmi, tetapi mereka menemukan tingkat
pengembalian pribadi dan sosial negatif dalam bidang kosmetik. Berkaitan dengan
program lulusan dan mahasiswa, tingkat pengembaliannya sangat bervariasi di
antara mata kuliah dan program pendidikan kejuruan. Sementara pendidikan
kejuruan secara keseluruhan cukup produktif, penelitian yang mengurangi biaya
dan manfaat seharusnya dilakukan untuk menyediakan informasi yang lebih
definitif.
OKEY
ReplyDeleteOKEY
ReplyDeleteSumbernya dari mana ni?
ReplyDelete