Sebuah Continuum Pembelajaran: Dari Pembelajaran Memori menuju Pembelajaran Bermakna dalam Kimia Organik   Nathaniel P. Grove dan...

Sebuah Continuum Pembelajaran



Sebuah Continuum Pembelajaran: Dari Pembelajaran Memori menuju Pembelajaran Bermakna dalam Kimia Organik

 
Nathaniel P. Grove dan Stacey Lowerly Bretz

Dikirim 1 Oktober 2011
Dimuat 4 Februari 2012

Teori Asimilasi Ausubel dan Novak telah biasa digunakan dalam literatur penelitian untuk mendeskripsikan dua keyakinan dalam mempelajari kimia: pembelajaran bermakna (meaningful learning) dan pembelajaran memori (rote memorization). Bagaimanapun, tidak biasanya ada kategori tersebut dalam pembelajaran.  Rote dan meaningful learning adalah titik akhir dari continuum pembelajaran. Penelitian ini melaporkan hasil sebuah investigasi kualitatif pengalaman siswa dalam sebuah kurikulum organik kimia yang spiral, khususnya mendeskripsikan posisi tambahan bersamaan dengan continuum pembelajaranantara meaningful learning dan rote memorization.

Pendahuluan

Kebanyakan fenomena kehidupan dapat diekspresikan dalam bahasa kima. Bahasa tersebut adalah bahasa internasional, bahasa sepanjang masa, dan bahasa yang menjelaskan dari mana kita berasal, apakah kita, dan dimana dunia fisik yang kita tinggali. Bahasa kimia mempunyai keindahan estetika dan menghubungkan ilmu pengetahuan fisika dan biologi. Arthur Kornberg (Kornberg, 1987). 

Kutipan di atas yang dikemukakan oleh Kornberg, seorang biokimiawan peraih Nobel, mengungkapkan dengan elok peranan kimia dalam menghubungkan ilmu pengetahuan alam. Walaupun ilmu pengetahuan alam telah banyak berubah selama beberapa dekade terakhir, analisis terbaru oleh Balaban dan Klein (2006) tetap mendukung gagasan bahwa kimia adalah “ilmu pengetahuan pusat”. Mirip dengan skema yang lebih tradisional (contohnya, lihat penelitian  Auguste Comte (1830)), hubungan antara matematika dan fisika adalah linear dimanan matematika merupakan framework untuk fisika dan fisika menjadi framework untuk kimia. Model ini berbeda dengan susunan-susunan yang lama, bagaimanapun, dalam menyatakan bahwa kimia bertindak sebagai dasar struktur dari ilmu pengetahuan biologi dan ilmu pengetahuan xeno (kosmologi, astronomi, dan ilmu pengetahuan tentang planet lainnya).

Diskusi

Teori Asimilasi Ausubel dan Novak menekankan peran sentral siswa dalam membangun ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Dengan kata lain, kurikulum dan pengetahuan awal yang relevan dibutuhkan, tetapi tidak cukup syarat pembelajaran untuk berfungsi dengan baik (Bretz, 2001). Siswa harus secara sadar memilih untuk belajar dengan bermakna dengan cara mencari koneksi tidak terpaku pada mengingat (rote memorization). Walaupun hasil penelitian ini menyatakan bahwa pengalaman siswa dalam kimia organik dipengaruhi banyak faktor rumit, pendekatan siswa dalam mempelajari kimia organik dapat digambarkan oleh model yang terdiri dari 4 grup dan 2 dimensi (Figure 1). Dimensi pertama menggambarkan tingkatan dimana siswa benar-benar menggunakan rote memorization atau meaningful learning. Sedangkan dimensi kedua menggambarkan kesadaran meta-kognitif siswa.

Kesimpulan dan Implikasi

Hasil penelitian menunjukkan adanya posisi intermediate yang dapat diidentifikasi dalam continuum yang menghubungkan meaningful learning dan rote learning. Posisi ini dibedakan tidak hanya dari segi penggunaan kedua teknik tersebut tetapi juga dari segi relevansi denga kimia organik dan penggunaan strategi meta-kognitif. Model teoritis yang ditunjukkan oleh Figure 1 mengindikasikan pengelompokan siswa yang belum teridentifikasi dalam penelitian ini. Secara umum, model ini menyediakan framework yang dapat digunakan oleh peneliti selanjutnya untuk mendesain materi instruksional atau pendekatan baru untuk mengarahkan siswa pada meaningful learning. Dengan berpedoman pada framework teori yang berbeda, Teori Asimilasi Ausubel dan Novak, dan data yang sama dianalisis untuk mencari seperangkat penemuan, yaitu posisi-posisi tambahan yang menghubungkan continuum antara meaningful learning dan rote memorization.

0 respon: